Kamis, 02 Desember 2010

Akhir Pekan, IHSG Akan Didera Profit Taking


Jum'at, 3 Desember 2010 - 07:50 wib
Ade Hapsari Lestarini - Okezone
Papan Perdagangan IHSG. Foto: Astra Bonardo/Koran SI

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi masih akan menguat kendati akan didera profit taking karena memasuki akhir pekan.

Diketahui, IHSG perdagangan sore kemarin bergerak percaya diri yang diselimuti optimisme dari bursa regional dan sektor dalam negeri. IHSG, Kamis (2/12/2010) sore menguat hingga 75,2 poin atau 2,06 persen ke 3.694,58. Namun untuk pergerakan hari ini, tampaknya IHSG akan bergerak fluktuatif, berikut analisanya:

etrading Securities

Pada perdagangan kemarin IHSG kembali menguat 75 poin di kisaran level 3.694 dan jika silihat dari RSI IHSG masih berada dalam area bearish tetapi mengalamirebound dan pada saat pada perdagangan hari Jumat ini dapat dilihat apakah garis RSI 50 dapat ditembus.

"Jika IHSG tidak dapat menembus garis RSI ini, maka ada kemungkinan terjadi profit taking dan saham akan mengalami koreksi, walaupun secara long term IHSG masih bullish dan pada saat ini IHSG mempunyai resistance di level 3.710 dan resistance 2 di level 3.733 dan support di kisaran 3.630," tandas tim analis dari etrading Securities.

Maka dari itu, IHSG pada hari ini diperkirakan akan berada dalam kisaran 3.630.3.733 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Intraco Penta Tbk (INTA).

Panin Sekuritas

IHSG kembali mencatat kenaikan besar dan melanjutkan rebound yang terjadi sehari sebelumnya. Kekhawatiran akan krisis utang Eropa sedikit mereda menyusul bailout yang dikucurkan bagi Irlandia awal pekan ini.

"Hari ini kami perkirakan minat beli akan sedikit menurun karena faktor akhir pekan. Di sisi lain kami melihat beberapa saham perbankan dan second liner masih cukup menarik untuk trading jangka pendek. Kisaransupport-resistance 3.682-3.712," kata Research Analyst Panin Sekuritas Purwoko Sartono, dalam buletinnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar