Rabu, 01 Desember 2010

Irwan Ibrahim January Effect Akan Pacu BUMI ke Level Rp5.000


INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Senin (29/11) diprediksi rebound. Para fund manager mempercantik penempatan portofolio menjelang akhir tahun. Di Januari effect saham ini bisa capai Rp5.000. Buy!


Pengamat pasar modal, Irwan Ibrahim mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) awal pekan ini, karena antisipasi pasar atas momentum akhir tahun di mana para fund manger mempercantik penempatan portofolio. Mereka melakukan perburuan di saham-saham komoditas termasuk BUMI.

Karena itu, Irwan merekomendasikan beli sejuta umat ini dengan target Rp3.300 dalam pekan ini. Sedangkan target jangka menengahnya di level Rp5.000 awal 2011. “Level itu bisa dicapai di January effect pada 20 Januari hingga pertengahan Februari 2011,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (26/11), saham BUMI ditutup melemah Rp25 (0,81%) jadi Rp3.025, dengan intraday tertinggi mencapai Rp3.050 dan terendah Rp2.975. Volume transaksi mencapai 214,1 juta unit saham senilai Rp321,3 miliar dan frekuensi 2.320 kali. Berikut wawancara lengkapnya:

Akhirnya BUMI melemah Rp25 akhir pekan kemarin. Bagaimana prediksi pergerakan BUMI awal pekan ini?

Saham BUMI akan naik. Potensi penguatannya karena berbagai faktor. Salah satunya adalah antisipasi pasar atas momentum jelang akhir tahun. Para fund manager regional akan mempercantik penempatan mereka di portofolio.

Mereka masuk di saham-saham sektor pertambangan atau energi secara umum terutama saham BUMI. Ini seiring tren harga komoditas dan energi yang akan melaju pada awal Januari hingga Maret 2011 dengan kenaikan yang tajam.

Saat ini harga minyak mentah dunia di level US$83,76 per barel dan batu bara masih betah di atas US$100 di level US$105 per metrik ton. Meskipun turun dari level US$108 per metrik ton, tren pergerakan harga batu bara akan terus naik.

Akan bergerak di kisaran berapa saham BUMI?

Awal pekan, akan kembali rebound ke level resistance Rp3.075-3.150 dan Rp3.000 sebagai level support-nya. Jika melihat trennya, target BUMI sepekan ke depan di level Rp3.300.

Bagaimana listing saham PT Bumi Resourses Minerals (BRMS), anak usaha BUMI pada awal Desember?

Ya faktor itu juga. Ini akan memicu perpindahan dana dari market ke saham pendatang baru itu. Meski tidak banyak, tapi cukup positif bagi induk usahanya yaitu BUMI. Sebab, saham-saham di sektor yang sama atau grupnya akan mengalami penguatan. Di sisi lain, investor juga akan melihat indikator lainnya di pasar regoional. Jika industri yang sejenis naik, di dalam negeri pun akan terus naik.

Lalu, pasar juga akan melihat, apakah saham BRMS itu oversubscribe atau tidak. Jika oversubscribe-nya terlalu banyak hingga 5-6 kali, saham-saham di sektornya akan terus naik. Sebab, pascarefund, sebagian investor tidak mendapatkan saham BRMS. Mereka berpeluang, akan membelinya di pasar sekunder pascalisting.

Pembelian juga terjadi pada saham-saham di sektor yang sama ataupun grupnya, yaitu grup Bakrie termasuk BUMI. Pasar juga akan memastikan seberapa besar para fund manager asing masuk di saham BRMS. Sebab, investor asing yang memiliki likuiditas cukup banyak.

Bagaimana dengan asing yang mencatatkan aksi jual bersih senilai di atas Rp1 triliun akhir pekan lalu?

Itu hal biasa terjadi karena ada crossing. Investor menjual di pasar negosiasi dan bukan di regular market. Kalau di regular market tidak akan sebesar itu.

Bagaimana dengan kabar PT Energi Mega Persada di grup Bakrie yang akan diakuisisi Pertamina setelah PT Medco Energy?

Itu tidak terlalu berpengaruh banyak pada pergerakan saham BUMI. Sebab, ini merupakan rumor lama. Sebab, jika BUMN akan akuisisi saham swasta, prosesnya akan panjang karena harus melalui DPR. Karena itu, aksi korporasi ENRG belum bisa dipastikan apakah berpengaruh positif atau tidak atas BUMI. Itu belum pasti sehingga belum akan jadi sentimen positif bagi saham-saham di grup Bakrie termasuk BUMI.

Apa rekomendasi Anda untuk BUMI?

Saya rekomendasikan beli saham BUMI dengan target Rp3.300 dalam pekan ini. Sedangkan target jangka menengahnya di level Rp5.000 pada Januari 2011. Level itu bisa dicapai di January effect pada 20 Januari hingga pertengahan Februari 2011. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar