Rabu, 08 Desember 2010

Inilah Saham Pilihan untuk Desember


Headline
inilah.com/Agung Rajasa

sumber : http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1034222/inilah-saham-pilihan-untuk-desember

INILAH.COM, Jakarta – Hingga akhir 2010, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terus menguat, menjajal level 3.900. Saham-saham apa yang masih menarik diburu investor?

Yuganur Wijanarko dari HD Capital melihat IHSG akan menuju level 3.900 akhir tahun ini. Salah satunya karena optimisme akan pertumbuhan ekonomi, dengan GDP 6,5%. Selain itu, pertumbuhan laba emiten sebesar 20% pada 2011, membuat PER IHSG di level 3.750 diturunkan dari 16 kali ke 14 kali. “Dengan PER 15-16 kali pada 2011, maka IHSG seharusnya berada di 3.900 -4.000,” ungkapnya, Senin (6/12).

Sedangkan sentimen dari eskternal, berasal dari stimulus The Fed yang untuk sementara waktu, akan memompa likuiditas global di emerging market. “Harga komoditas juga dalam tren penguatan, terutama harga minyak dan batubara, akibat inflasi global tinggi,” ujarnya.

Ia menuturkan, sentimen negatif regional telah menekan IHSG sebesar 6% dari level tertinggi 3.770 ke 3.530. Namun pembalikan arah dan pembentukan up-trend-line baru terjadi di 3.530 untuk meneruskan tren naik kembali ke all time high 3.770.

Secara teknikal, stochastic mingguan yang upticking buy, juga menunjang rally IHSG kembali ke 3.770. “Ini berarti, bila IHSG berhasil ditutup diatas high 3.770, maka kemungkinan besar skenario IHSG 3.900 di akhir Desember masih berjalan,” paparnya.

Senada dengan pengamat pasar modal Irwan Ibrahim yang menilai indeks hingga akhir 2010 akan naik mencapai level 3.850-3.900. Menurutnya, antisipasi pasar atas window dressing pada Desember ini, yang selalu diikuti short covering pada dua pekan menjelang tutup market di akhir tahun, menjadi katalisnya, “Karena itu, indeks berpeluang terus menguat di akhir Desember dan akan menembus 3.950 di awal Januari 2011,” ujarnya.

Irwan menjelaskan, investor kerap menggunakan pola technical trading dalam short covering untuk mendapatkan margin di akhir Desember. Sebab, dalam situasi transaksi window dressing yang disusul short covering, IHSG akanterus naik, karena tidak pernah mengalami overbougt.

“Para manajer investasi di asuransi, sekuritas serta hedge fund bermain portofolio margin dengan short position, untuk menutupi kerugian dan memenuhi penempatan yang sebelumnya kosong karena dananya diputar di aset-aset lain,” tuturnya.

Untuk Desember ini, Yuga merekomendasikan beberapa saham. Dari sektor tambang, ia memilih saham Adaro Energy (ADRO), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Bumi Resources (BUMI). “Target harga ADRO, ITMG dan BUMI untuk satu bulan ke depan dapat mencapai masing-masing Rp2.550, Rp52.000 dan Rp3.250,” ujarnya.

Sedangkan saham perbankan pilihannya adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp12.100, Bank Mandiri (BMRI) dengan harga dapat mencapai Rp7.300 dan Bank Bukopin (BBKP) dengan target harga Rp710.

Saham lain yang dinilai Yuga berpeluang naik adalah Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang memiliki target harga Rp8.600, Astra International (ASII) Rp58.000 dan Indofood Sukses Makmur (INDF) yang akan mencapai harga Rp5.200.

Tidak jauh berbeda dengan Irwan yang merekomendasikan saham komoditas, infrastruktur, konsumsi dan perbankan. Saham-saham komoditas pilihannya adalah Bumi Resources (BUMI), International Nickel Indonesia (INCO), Astra Agro Lestari (AALI), PT PT PP London Sumatera Indonesia (LSIP), dan United Tractors (UNTR). “Saham UNTR akan terus naik ke level Rp25.000,” ungkapnya.

Saham perbankan yang menarik adalah BMRI, BBRI, Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Central Asia (BBCA). Sedangkan untuk infrastruktur, pilihannya adalah Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Telkom (TLKM) dan Indosat (ISAT). Untuk sektor konsumer, bisa memilih saham Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP) dan Indofood Sukses Makmur (INDF). “Saya rekomendasikan investor untuk mengambil posisi beli di saham-saham tersebut,” tandasnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar