Senin, 20 Desember 2010
Rekomendasi Saham Saham Lapis Dua Bisa Dipilih
inilah.com/Agung Rajasa
Oleh: Asteria & Natascha
Pasar Modal - Selasa, 21 Desember 2010 | 06:46 WIB
TERKAIT
Saham Lapis Dua Bisa Dipilih
Inilah Saham Pilihan Selasa (21/12)
Saham BUVA Terbanyak Dibeli Asing
Inilah Daftar 10 'Top Foreign Sell' Hari Ini
Saham TIRT Teraktif Diperdagangkan Hari Ini
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (21/12) berpotensi rebound. Saham lapis dua dan tiga, serta saham unggulan yang sudah terkoreksi tajam, bisa jadi pilihan.
Pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan, IHSG hari ini masih berpeluang menguat. Koreksi pada perdagangan kemarin dinilai hanya realisasi gain dari investor asing. “Market masih menarik dan level 3.700 bisa dicapai pada akhir tahun,” ujarnya kepada INILAH.COM.
Ia mengakui, market saat ini sudah dilanda demam liburan, sehingga transaksi menipis. Namun market Indonesia masih menarik karena suku bunga yang tetap tinggi,”Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi tahun depan,” katanya.
Sementara window dressing diperkirakan tidak akan banyak lagi, mengingat saham-saham unggulan berkapitalisasi besar sudah menguat signifikan. Menurutnya, selain tidak ada kepentingan yang mendesak, para fund manager sudah mencapai target NAV yang tinggi dari saham-saham bluechip.
Disamping itu, hampir semua emiten mencatatkan kinerja yang kinclong tahun ini, dengan rata-rata valuasi saham sudah melampaui book value dan PE, “sehingga bisa dikatakan saham-saham ini sudah mahal,” ucapnya.
Namun, Edwin memperkirakan masih ada potensi window dressing pada saham lapis dua dan tiga. Salah satunya dari grup Lippo, kemudian Multipolar Corporation (MLPL) karena laba kuartal terakhir melonjak tinggi, dan Matahari Putra Prima (MPPA) yang baru saja melakukan penjualan aset, sehingga arus kasnya sangat kuat, “Rekomendasi trading buy untuk MPPA dan MLPL,”katanya.
Di tengah situasi ini, Edwin masih merekomendasikan trading beberapa saham unggulan yang sudah tertekan cukup dalam. Salah satunya dari sektor perbankan , seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI),”Rekomendasi buy on weakness pada emiten-emiten ini,” ujarnya.
Sedangkan untuk akumulasi, saham yang diperkirakan masih prospektif ke depannya adalah saham baja Krakatau Steel (KRAS), “Akumulasi buy saham pendatang baru ini,” katanya.
Pada perdagangan Senin (20/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 12,755 poin (0,35%) ke level 3.568,810. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat 3,578 miliar lembar saham, senilai Rp3,139 triliun.
Sebanyak 69 saham menguat, 155 saham melemah, dan 71 saham stagnan. Koreksi bursa didukung aksi jual asing yang mencatatkan transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp58 miliar. Rinciannya adalah nilai jual mencapai Rp4,824 triliun dan nilai beli asing sebesar Rp4,765 triliun. [mdr]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar